Apa boleh ikut shaum (puasa) sunnah di sepuluh hari pertama Dzul HIjjah, padahal kita belum membayar shaum di bulan Ramadhan?
Queenta Smith
Jawab:Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya.
Secara global, para ulama berselisih pendapat tentang bolehnya berpuasa sunnah sebelum selesai melaksanakan qadla' (hutang) Ramadhan dalam dua pendapat.
Pertama, boleh berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla' Ramadhan. Ini merupakan pendapat Jumhur, baik bolehnya secara global ataupun makruh. Madzab Hanafi membolehkan untuk langsung berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla' Ramadhan karena puasa qadla' tidak wajib untuk disegerakan, bahkan kewajibannya sangat luas (lapang), dan ini merupakan satu riwayat dari Ahmad.
Sedangkan Madhab Maliki dan Syafi’i berpendapat: boleh tapi makruh. Sebabnya, karena menyibukkan diri dengan amal sunnah dari yang qadla', berupa mengakhirkan yang wajib.
justify;">Kedua, haram berpuasa sunnah sebelum melaksanakan qadla’ Ramadhan. Ini merupakan pendapat Madhab Hambali.
Yang shahih dari dua pendapat ini adalah yang menyatakan bolehnya berpuasa Sunnah enam hari di bulan syawal sebelum membayar puasa Ramadhan. Karena waktu (kesempatan) qadla’ (membayar puasa Ramadlan) luas. Sedangkan pendapat yang tidak membolehkan dan menyatakan tidak sah membutuhkan dalil, dan tidak ada satu dalilpun yang bisa dijadikan sandaran untuk hal itu. Sementara dalil yang ada menunjukkan bolehnya untuk melaksanakan puasa sunnah sebelum puasa qadla', yaitu firman Allah Ta’ala, “. . . Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185) dan hadits Aisyah radliyallaahu 'anha, “Aku memiliki hutang puasa Ramadlan, tetapi aku tidak sanggup menggantinya kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan tidak diragukan lagi bahwa Aiysah radliyallaahu 'anha melaksanakan puasa sunnah di sela-sela tahun itu, dan pastinya perbuatan Aisyah itu diketahui oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Ini berarti beliau menyetujuinya.
Kesimpulan
Maka jawaban atas pertanyaan di atas, dibolehkan untuk melaksanakan puasa-puasa sunnah di sepuluh hari bulan Dzul Hijjah walaupun belum melunasi hutang puasa Ramadhannya. Namun kami sarankan, jika tidak ada penghalang yang sangat untuk segera membayar hutang puasa Ramadhan. Karena menyegerakan amal shalih itu sangat dianjurkan. Wallahu Ta'ala A’lam [voa-islam.com]
* Dijawab Oleh: Badrul Tamam
Related Post:
Tanya Jawab
- Untuk Apa Adzan dan Iqamah Saat Bayi Lahir
- Apakah Perlu Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati
- Pahami Ada’, Qadha' dan I’adah dalam Shalat
- Makruh Mengulang Jima’ Tanpa Wudhu
- Pahami Hukum Bom Bunuh Diri
- Hukum Suntik dan Infus Saat Puasa
- Sejarah Hari Jum’at dan Keistimewaan Sholat Jum’at
- Puasa Arafah Didasarkan Wukuf atau Hari Arafah?
- Hukum Perempuan Mengenakan Celana Ketat
- Memakai Celana di Bawah Lutut
- Hukum Tidur Sesudah 'Ashar dan Kedudukan Hadits yang Melarangnya
- Istri Tidak Mau Ikut Pindah Suami, Haruskah Dicerai?
- Hukum Shalat di Belakang Imam yang Kurang Bagus Bacaannya
- bolehkah shalat dengan memejamkan mata??
- Fatwa Haram Yoga Takut Timbulkan Masalah Sosial
0 komentar:
Posting Komentar