SIAPA pun pasti tidak ingin mengidap penyakit kurang darah atau anemia. Selain merusak produktivitas dan kreativitas kerja, penderita anemia juga rentan terhadap komplikasi penyakit lainnya. Itu karena daya tahan tubuh yang menjadi rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap anemia. Walaupun wanita lebih rentan terhadap penyakit anemia, jangan berkecil hati dulu. Walaupun rawan terserang karena faktor biologis , misalnya disebabkan oleh wanita mengalami menstruasi setiap bulannya, melahirkan atau faktor perdarahan yang tidak normal. Namun, anemia masih bisa dihindari dengan melakukan diet sehat dan tepat bagi tubuh.
Diet yang tepat agar terhindar dari anemia, terungkap dalam simposium bertajuk "Anemia dan Wanita" di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) beberapa waktu lalu. "Anemia itu sebenarnya tahap akhir dari kekurangan zat besi. Itu pun setelah zat besi yang disimpan di dalam tulang sebagai simpanan tubuh berkurang. Hingga akhirnya terjadilah yang namanya prevalensi defisiensi zat besi," kata staf pengajar FKUI Dr Ervina Karyadi MSc PhD.
Sebenarnya, banyak hal bisa dilakukan wanita agar terhindar dari anemia. Misalnya mulai menjaga asupan zat besi yang dikonsumsi bisa diserap tubuh sebanyak mungkin. Misalnya dengan mengonsumsi orange juice setelah makan dan menghindari konsumsi teh usai makan. "Teh itu bisa membuat zat besi yang kita konsumsi bersama makanan larut dan terbuang percuma. Jadi minuman yang paling cocok usai makan itu adalah orange juice," kata dokter berkulit sawo matang ini.
Ditambahkan Ervina, kepintaran menyiasati makanan yang dikonsumsi bisa membuat tubuh terhindar dari anemia. "Bagi penderita anemia bisa meningkatkan konsumsi makanan seperti daging, daging unggas juga makanan asal laut. Bisa pula dengan mengonsumsi buah dan sayur," sebut dia.
Adapun bagi mereka yang terserang anemia, Ervina menyarankan agar membatasi konsumsi makanan yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Di antaranya menghindari makanan yang mengandung phytate seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, bijibijian, dan tepung. Hindari pula konsumsi teh, kopi, dan cokelat. "Sebenarnya semua makanan itu baik untuk tubuh.Namun, hindari mengonsumsinya sebelum makan besar. Misalnya minumlah teh dua jam sebelum atau sesudah makan. Jangan ketika makan besar minumnya teh itu yang membuat zat besi larut," sebut dia.
Strategi terbaik untuk mengubah pola makan, diterangkan Ervina adalah dengan mengombinasikan zat besi dalam menu makanan. Mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin c pada waktu makan. Memasak makanan tidak terlalu lama dan tidak mengonsumsi susu dan produk susu atau teh pada saat makan besar. "Jika mengetahui cara mengonsumsi makanan yang benar, maka anemia bisa dikurangi di Indonesia," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar